#Kajian dan Dakwah #Pengembangan masyarakat
Baitul-Maqdis (bahasa Arab: بيت المقدس, Rumah Suci) atau Baitul-Muqaddas (bahasa Arab: بَـيْـت الْـمُـقَـدَّس) adalah istilah yang kerap digunakan untuk merujuk pada Masjid Al-Aqsha atau kota Yerusalem (utamanya bagian kota tuanya), terkadang juga digunakan pada kawasan yang lebih luas, tergantung konteks pembicaraan.[1]
Babilonia Baru runtuh dan digantikan Kekaisaran Akhemeniyah. Pada 538 SM
Kaisar Romawi Hadrianus kemudian membangun ulang kota Yerusalem dan memberinya nama baru Aelia Capitolina. Kota baru ini dibangun dan dipersembahkan untuk dirinya sendiri dan beberapa dewa Romawi, utamanya Dewa Yupiter,[6] dan berperan sebagai koloni Romawi dan digunakan untuk barak Legiuner.[7] Dalam bahasa Arab, kota ini disebut Iliya' (bahasa Arab: إِيْـلْـيَـاء), pelafalan Arab dari Aelia, kependekan dari Aelia Capitolina.[8] Batas kota Yerusalem diperluas seiring berjalannya waktu hingga masa modern dan kawasan yang dulunya disebut Iliya' (Aelia Capitolina) sendiri merujuk pada bagian kota tuanya yang dikelilingi tembok.
Pada tahun 610, Kekaisaran Sasania Persia mengalahkan Romawi dan merebut Palestina. Umat Yahudi diberi wewenang untuk mendirikan negara bawahan dan mulai membangun Bait Suci. Namun lima tahun kemudian, Romawi kembali mengambil alih Palestina dan umat Kristen menghancurkan Bait Suci yang belum selesai pembangunannya dan menjadikan tempat itu sebagai tempat pembuangan sampah.[9] Situs tersebut tetap berupa puing-puing sampai umat Muslim menguasai kawasan tersebut, kemudian membersihkan dan mendirikan beberapa bangunan di atas situs tersebut, seperti Jami' Al-Aqsha dan Kubah Shakhrah.
Masjid Al-Aqsha[sunting | sunting sumber]
Dalam Islam, tempat berdirinya Bait Suci disebut dengan Masjid Al-Aqsha (bahasa Arab: المسجد الاقصى, arti harfiah: "masjid terjauh") yang pada masa kekuasaan Muslim dibangun berbagai bangunan di tempat tersebut, di antaranya Jami' Al-Aqsha dan Kubah Shakhrah. Istilah masjid sendiri secara harfiah bermakna "tempat sujud"[10] dan secara syara dapat berarti semua tempat di bumi yang digunakan untuk beribadah kepada Allah,[11] sehingga Bait Suci juga disebut sebagai masjid dalam Al-Qur'an.
Tanggal | Jam | Topik |
---|---|---|
15 Mei 2024 | 09:03 - 11:03 | Liberation of mind |
15 Mei 2024 | 09:03 - 11:03 | Liberation of land |
15 Mei 2024 | 16:49 - 17:52 | How to Liberate? |
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged.
Relawan Voila3
hendra
relawan individu sample 1
Erlina Cahyani
relawan individu sample 2
relawan komunitas sample 2
relawan individu sample 3
relawan komunitas sample 3